sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pemprov DKI Diminta Lakukan Pemeriksaan Berlapis Hewan Kurban

News editor Muhammad Refi Sandi/MPI
02/06/2024 06:58 WIB
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta diminta untuk melakukan pemeriksaan berlapis hewan kurban yang masuk jelang Idul Adha 2024.
Pemprov DKI Diminta Lakukan Pemeriksaan Berlapis Hewan Kurban (foto mnc media)
Pemprov DKI Diminta Lakukan Pemeriksaan Berlapis Hewan Kurban (foto mnc media)

IDXChannel - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta diminta untuk melakukan pemeriksaan berlapis hewan kurban yang masuk jelang Idul Adha 1445 Hijriah atau 2024.

Permintaan itu disampaikan Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Suhud Alynudin. Dia mengatakan, pemeriksaan hewan kurban dilakukan guna memastikan hewan memenuhi kriteria umur, bebas penyakit kulit, serta penyakit mulut dan kuku (PMK). Sehingga daging hewan kurban layak dikonsumsi warga.

“Terkait hewan kurban, selain harus memenuhi kaidah syariat Islam, juga harus memenuhi syarat kesehatan. Hewan kurban harus bebas penyakit. Supaya yang mengonsumsinya juga bagus,” kata Suhud dalam keterangan resminya, Minggu (2/5).

Suhud mengimbau, agar pemeriksaan dilakukan secara berlapis. Pemeriksaan lapis pertama adalah pemeriksaan di daerah asal yang dibuktikan dengan surat sehat. 

Lapisan kedua, harus dilakukan di daerah perbatasan sebelum masuk ke Jakarta. Lapisan ketiga, di tempat-tempat penampungan hewan kurban di Jakarta.

“Pemeriksaan itu untuk memastikan bebas penyakit antraks. Perdagangan hewan kurban harus dioptimalkan agar bisa mendorong roda perekonomian di Jakarta. Namun, harus dijaga ketertibannya agar tidak mengganggu kenyamanan warga,” tegas Suhud.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati memastikan, telah memeriksa kondisi sapi yang didatangkan dari luar Jakarta untuk kebutuhan Idul Adha.

“Kalau secara spesifik, seperti antraks mudah-mudahan tidak ada. Kami juga mengambil sampel tanah penampungannya untuk memastikan bahwa memang kondisinya sehat,” ucap Eliawati.

Terkait dugaan adanya sapi yang mengalami penyakit mulut dan kuku di Jakarta Timur, Eliawati memastikan, dugaan itu tidak terbukti. Dari hasil analisis kesehatan, diketahui bahwa sapi itu hanya mengalami stres karena kelamaan dalam perjalanan.

“Sapinya datang dari Jawa Timur, lalu sembilan jam berdiri terus. Tapi nanti kami ambil sampel darahnya untuk uji laboratorium lagi. Kalau yang sakit itu biasanya karena perjalanannya jauh,” pungkasnya.

(FAY)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement