Direktur Utama PT AMI, Dyah Puspitasari menambahkan saat ini tingkat keterisian load factor Transjogja baru sekitar 20 persen perhari. Kendati demikian ia mengklaim minat masyarakat menggunakan moda transportasi bersubsidi ini akan semakin meningkat.
"Secara umum ya. Tapi ada yang di atas 50 persen karena rutenya berbeda-beda," kata dia.
Saat ini ada 17 rute yang mereka layani dengan 90an bus. Sebenarnya mereka memiliki 128 armada namun yang beroperasi saat ini memang tidak secara keseluruhan karena sisanya digunakan untuk cadangan ketika bus reguler mengalami kendala.
Beberapa inovasi mereka lakukan termasuk dengan meluncurkan kartu pembayaran terintegrasi teraebut. Dengan KMT tersebut nantinya penumpang Trans Jogja bisa menggunakan satu kartu saja untuk berkomuter. Namun saat ini Halte yang bisa melayani topup memang masih terbatas.
"Tentunya kami akan menambah lagi bertahap halte yang bisa topup," terangnya.
Saat ini, lanjutnya, ada beberapa halte yang kini bisa digunakan untuk topup saldo yakni Halte Taman Pintar, SMP 5 Kridosono, Jombor, Adisutjipto, Ambarrukmo Plaza, Samsat Yogyakarta, Pakem, hingga Palbapang. Ke depan akan semakin banyak lagi yang bisa melayani topup.