"APBD kita Rp 100 miliar sementara dari pusat Rp 30 miliar untuk subsidi transportasi DPRD DIY menurut Huda tidak pernah mempertanyakan pendapatan daerah dari sektor transportasi publik, sehingga harapannya kinerja penyedia bisa maksimal," tandasnya.
Menurutnya kartu ini bisa digunakan dari Kutoarjo sampai Palur, dari Pakem sampai Palbapang. Hal ini tentu sangat baik dan memudahkan masyarakat bermobilitas. Tapi ia berharap bisa semakin baik lagi, karena tiap tahun kami anggarkan Rp 100 miliar untuk transportasi publik seperti Trans Jogja.
"Kami tak pernah menanyakan PAD dari Trans Jogja tapi hanya berapa banyak orang yang naik tiap hari. KRL sudah naik 400 persen harapannya Trans Jogja juga bisa naik dengan angka yang sama," tegas Huda.
Huda juga berpesan agar penyedia KMT bisa menyediakan kartu dengan mudah bagi masyarakat termasuk kalangan pelajar. Siapapun masyarakat yang ingin naik transportasi publik diharapkan mendapat kemudahan.
“Pelajar tarifnya hanya Rp 60 saja tiap perjalanan. Siapa saja yang mau naik transportasi Umum harus dimudahkan,” ujar Huda.
(NDA)