Dinamika Atmosfer Sepekan ke Depan
Selama sepekan ke depan, BMKG mengungkapkan wilayah Indonesia berpotensi dipengaruhi oleh gangguan MJO, gelombang Kelvin, gelombang Rossby Ekuator, dan gelombang Low Frequency yang aktif pada wilayah dan periode yang sama, yakni di Kalimantan bagian timur, sebagian besar Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan sebagian besar Papua.
Kondisi tersebut berpotensi meningkatkan aktivitas konvektif serta pembentukan pola sirkulasi siklonik di wilayah tersebut.
Selanjutnya, BMKG mendeteksi Bibit Siklon Tropis 97S terpantau di Laut Arafuru sebelah tenggara Kep. Tanimbar, Maluku, dengan kecepatan maksimum 20 knot tekanan udara minimum 1010 mb yang bergerak ke arah Tenggara, dengan potensi menjadi siklon tropis dalam 24 jam mendatang dalam kategori rendah.
Meskipun demikian, Bibit Siklon Tropis 97S ini berpotensi memberikan dampak langsung terhadap kondisi cuaca dan perairan di wilayah Indonesia dalam 24 jam berupa; Hujan dengan intensitas sedang – lebat di wilayah Kep. Aru, Kep. Kei, Kep. Tanimbar, Kep. Babar; Angin kencang di wilayah Kep. Tanimbar, Kep. Kei, dan Kep. Aru; dan Tinggi Gelombang 1.25 – 2.5 m di Laut Arafuru, Perairan Kep.Semata hingga Kep.Tanimbar, serta Perairan Kep. Kai dan Kep. Aru.
Merujuk pada kondisi atmosfer itu, BMKG meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca signifikan ini dengan selalu memperbarui informasi cuaca, serta dengan menjaga lingkungan dan memperbaiki kondisi lingkungan yang rentan terhadap dampak cuaca ekstrem.