Menurut situs pelacakan Flightradar24, pesawat meninggalkan Cascavel pukul 11:56 waktu setempat (14:56 GMT). Sinyal terakhir yang diterima dari pesawat sekitar satu setengah jam kemudian.
"Dalam kondisi operasi yang baik, dengan sertifikat registrasi dan kelaikan udara yang sah,” ujar Badan penerbangan sipil Brasil terkait pesawat yang dibuat pada 2010 itu.
Dia menambahkan keempat awak pesawat yang berada di dalam pesawat pada saat kecelakaan semuanya memiliki lisensi yang sah dan kualifikasi yang sah.
Rumah Sakit Kanker Uopeccan di Cascavel mengatakan kepada BBC Brasil bahwa dua dokter magangnya termasuk di antara penumpang yang meninggal. Momen jatuhnya pesawat penumpang itu disaksikan oleh warga setempat.
Warga lain, Nathalie Cicari, mengatakan kepada CNN Brasil bahwa dia sedang makan siang ketika mendengar suara yang sangat keras di dekatnya, menggambarkannya seperti suara pesawat tanpa awak tetapi jauh lebih keras.
"Saya keluar ke balkon dan melihat pesawat itu berputar. Dalam hitungan detik, saya menyadari bahwa itu bukan gerakan normal untuk sebuah pesawat,” tuturnya.
Peristiwa tersebut merupakan kecelakaan pesawat terburuk di Brasil sejak 2007, ketika sebuah pesawat TAM Express jatuh dan terbakar di bandara Congonhas, Sao Paulo, menewaskan 199 orang.
Kota terdekat, Valinhos, mengirimkan 20 personel darurat ke lokasi kecelakaan sebagai bagian dari operasi gabungan, kata otoritas setempat.
"Dua puluh orang dikerahkan, termasuk tiga kendaraan dari Garda Sipil Kota Valinhos dan satu kendaraan dari Pertahanan Sipil," kata Balai Kota Valinhos dalam sebuah pernyataan.
ATR mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah diberitahu tentang kecelakaan yang melibatkan ATR 72-500. "Pikiran pertama kami adalah semua individu yang terkena dampak peristiwa ini. Spesialis ATR terlibat penuh untuk mendukung investigasi dan pelanggan," katanya.
(Febrina Ratna)