IDXChannel - Perdana Menteri China yang baru Li Qiang berjanji untuk memperbaiki iklim usaha dan memperlakukan semua perusahaan secara setara. Li dilantik sebagai perdana menteri pekan lalu.
Li menggantikan Li Keqiang yang memegang jabatan perdana menteri selama dua periode. Li diketahui sebagai orang dekat Presiden China Xi Jinping.
Sebagai perdana menteri, LI menghadapi berbagai tantantangan, termasuk lesunya ekspor China. Li adalah sosok di balik dihentikannya kebijakan Nol Covid yang menghambat ekonomi China.
"Mengembangkan ekonomi adalah solusi mendasar untuk menciptakan lapangan kerja," kata Li dalam sebuah acara televisi, dilansir dari Reuters pada Senin (13/3/2023).
China menetapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar lima persen untuk 2023. Tahun lalu, ekonomi China hanya tumbuh tiga persen akibat pembatasan Covid yang ketat.
Meski demikian, laju ekonomi China mulai pulih setelah Beijing menghentikan kebijakan Nol Covid awal tahun lalu. Gelombang kasus Covid yang sempat melanda Negeri Tirai Bambu tersebut juga telah mereda.
“Mencapai target pertumbuhan ekonomi tidak akan mudah karena China menghadapi banyak kesulitan tahun ini,” kata Li.
Selain lesunya ekspor, China juga masih berselisih dengan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya. Barat telah mengeluarkan berbagai sanksi untuk menghambat ekonomi China, khususnya di bidang teknologi dan pertahanan.
(WHY)