Terungkap pula, tutur dia, karakteristik kebakaran adalah hidrogen. Sehingga, menghasilkan gelombang udara dan suara yang dahsyat yang berdampak pada lingkungan sekitar.
Dia menerangkan, saat ini telah dilakukan shutdown dan recovery plan dari Hydrocracker Unit yang terbakar di area kilang Pertamina KPI RU II Dumai.
"Sambil melaksanakan Recovery Hydrocracker Unit, Pertamina RU II Dumai memastikan pasokan BBM Riau dan Sumbagut masih dalam tahap normal dan tidak terganggu," ujar Iqbal.
Rinciannya, BBM jenis Pertalite untuk stok 18 hari, Solar untuk stok 17 hari, Avtur untuk stok 60 hari, dan Pertadex untuk stok 66 hari.
"Berdasarkan pantauan di lokasi operasional Refinery Unit II PT KPI Dumai saat ini tetap berjalan normal kecuali pada lokasi gangguan yang terbakar," ucap Iqbal.
(YNA)