Dalam rangka memperdalam makna tema tersebut, sejumlah kegiatan sosial dan ekologis telah dilaksanakan di berbagai daerah, termasuk bakti sosial kemanusiaan di Timika, Asmat, Sukabumi, dan Nusa Tenggara Timur, serta aksi bakti sosial ekologis di Muara Gembong.
Aksi ini bertujuan membantu kelompok masyarakat yang kurang mampu, baik secara ekonomi maupun fisik, dan sekaligus menyebarkan pesan solidaritas antarumat manusia.
Perayaan Natal ini juga dihadiri sejumlah tokoh lintas agama sebagai simbol toleransi yang kokoh di Indonesia. Para pimpinan dari Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), serta tokoh-tokoh dari berbagai agama turut serta dalam perayaan, menunjukkan bahwa keragaman agama di Indonesia merupakan kekayaan bangsa yang harus dijaga bersama. (Wahyu Dwi Anggoro)