Barnier baru menjabat selama 3 bulan. Macron menunjuknya pada September seusai pemilu sela di Negara Eropa itu.
Pertengahan tahun ini, Macron secara tiba-tiba mengumumkan pemilu sela, langkah yang memicu krisis politik di Prancis. Kubu sentris yang dipimpinnya secara tak terduga mengalami kekalahan telak.
Meski memiliki kursi lebih banyak dari kubu sentris , kelompok kanan jauh dan aliansi kiri gagal mengamankan posisi mayoritas di parlemen. Ketiga kubu yang berseteru itu juga enggan untuk berkoalisi.
Masa jabatan Macron baru akan berakhir pada 2027. Berbeda dengan perdana menteri, presiden tidak bisa digulingkan parlemen dengan mosi tidak percaya. (Wahyu Dwi Anggoro)