"Ini kan anggaran pembangunannya dari Pemprov Jabar. Kalau tidak selesai, maka anggaran sisa pengerjaan proyek ini menjadi beban Pemda KBB," sambungnya.
Hengki menyebutkan, sebenarnya Gubernur Jabar, Ridwan Kamil pada awalnya mencoret proyek. Namun dirinya berupaya meyakinkan orang nomor satu di Jawa Barat itu agar pengajuan pembangunan proyek ini direalisasi.
Mengingat Pemda KBB sangat membutuhkan Command Center terlebih di era digital seperti sekarang.
Molornya pengerjaan proyek tersebut, bagi dirinya menjadi bahan evaluasi dalam proses lelangnya. Apalagi command center sangat penting untuk Pemda KBB, sehingga bakal menjadi pusat data se-KBB. Seperti di kabupaten/kota lain command center bisa sampai menyimpan data rapor SD.
"Proyek ini jelas prioritas, kalau misalkan enggak beres, ya jadi repot kita (KBB)," keluhnya.
Sementara pejabat pembuat komitmen (PPK) proyek Command Center Dinas Kominfotik KBB, Ani Rosliyanti mengatakan, batas waktu kesempatan kedua yang diberikan untuk CV Tidar Citra Gemilang adalah hingga 15 November 2022.
Jika tetap tidak dipenuhi, maka akan diputus kontrak, dan pembayarannya juga sesuai hasil progres pengerjaan.
"Kita akan lihat pekerjaannya terpenuhi atau tidak. Nanti juga akan ada rapat pembuktian keterlambatan pekerjaan, untuk melihat progres pekerjaan," tegasnya.
(FAY)