Selain itu, BMKG melaporkan adanya kombinasi aktif Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, Kelvin, dan Low Frequency di wilayah barat dan tengah Indonesia memperkuat dinamika atmosfer yang mendukung terjadinya hujan lebat di berbagai daerah.
Kondisi ini berpotensi memicu hujan dengan durasi yang lebih panjang dan intensitas yang lebih tinggi.
Seiring dengan periode puncak musim hujan, beberapa wilayah Indonesia seperti Sumatra, Jawa, Kalimantan, hingga Sulawesi memiliki risiko lebih besar terhadap curah hujan yang tinggi, yang dapat menyebabkan banjir, genangan air, atau tanah longsor di daerah rawan.
Hal lain yang perlu juga diperhatikan adalah, potensi hujan lebat yang terjadi pada daerah-daerah aliran sungai di sekitar gunung berapi yang saat ini sedang aktif, karena potensi banjir lahar hujan yang dapat ditimbulkan.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem ini dan terus memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG untuk langkah antisipasi yang tepat.
(Nur Ichsan Yuniarto)