"Akumulasi material hasil erupsi (letusan dan aliran lava) maupun pembentukan "scoria cones" berpotensi menjadi guguran lava pijar, atau pun awan panas," ujarnya.
Hadi pun mengungkapkan bahwa material guguran lava dan atau awan panas yang sudah terendapkan di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru, berpotensi menjadi lahar jika berinteraksi dengan air hujan.
Selain itu, interaksi endapan material guguran lava atau awan panas yang bersuhu tinggi dengan air sungai akan berpotensi terjadinya erupsi sekunder.
Dalam periode ini, kata Hadi, jumah gempa yang terekam menunjukkan bahwa aktivitas kegempaan di Gunung Semeru masih tinggi, terutama gempa Letusan, Guguran, Harmonik dan Vulkanik Dalam. Gempa Vulkanik Dalam dan Tremor Harmonik yang terekam mengindikasikan supply dari bawah permukaan Gunung Semeru.