Pria kelahiran 7 Agustus 1976 itu merintis karir dan bisnisnya dari nol. Ia sendiri terlahir dari keluarga dengan ekonomi yang tergolong pas-pasan. Ayahnya seorang kuli bangunan dan ibunya merupakan tukang cuci. Namun, segala keterbatasan itu tidak membuatnya menyerah.
Ia pun pernah menjalani beberapa profesi yang cukup beragam, mulai dari menjadi tukang kue ketika kecil, kondektur, hingga sopir angkot. Ketika masih menjadi mahasiswa, Bahlil Lahadalia juga dikenal aktif sebagai aktivis.
Berkat kerja kerasnya selama ini, Bahlil pun berhasil sukses di dunia bisnis dan kini sukses di dunia politik.
Karier Bahlil Lahadalia terus meroket hingga berhasil mendirikan beberapa perusahaan yang berjalan di sektor transportasi dan properti. Ia bahkan menjadi CEO PT Rifa Capital dengan gaji Rp 35 juta di usia yang masih sangat muda yakni 25 tahun. PT Rifa Capital tersebut kini memiliki cabang di berbagai pulau di Indonesia, seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
Di bidang politik, ia pernah tergabung sebagai anggota Partai Golongan Karya. Namun, ia kemudian berhenti pada 2009. Selama pemilihan umum (Pemilu) Presiden Indonesia 2019, Bahlil merupakan salah satu tim sukses Jokowi. Ia menjadi Direktur Direktorat Penggalang Pemilih Muda tim kampanye presiden Joko Widodo - Ma'ruf Amin, Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Berkarya.