"Kita harapkan bisa menjadi kabar baik buat masyarakat yang juga punya keluarga ingin liburan di akhir tahun. Mudah-mudahan ini juga bisa menggerakkan sektor ekonomi kreatif kita," ujarnya.
Penurunan ini berlaku di 19 bandara utama di Indonesia selama 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025. Pemerintah berharap kebijakan ini dapat memberikan dampak positif, baik bagi masyarakat maupun sektor ekonomi secara luas.
Berikut Daftar 19 Bandara tersebut:
1. Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali (DPS)
2. Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya (SUB)
3. Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar (UPG)
4. Bandar Udara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara (KNO)
5. Bandar Udara Sentani, Papua (DJJ)
6. Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Kaltim (BPN)
7. Bandar Udara Internasional Yogyakarta, Yogyakarta (YIA)
8. Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Sulawesi Utara (MDC)
9. Bandar Udara Internasional Mozes Kilangin Timika, Papua (TIM)
10. Bandar Udara Domine Eduard Osok, Papua (SOQ)
11. Bandar Udara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat (LOP)
12. Bandara Udara Supadio, Kalimantan Barat (PNK)
13. Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (KOE)
14. Bandar Udara Pattimura, Maluku (AMQ)
15. Bandara Internasional Komodo, Labuan Bajo (LBJ)
16. Bandar Udara Frans Kaisiepo, Papua (BIK)
17. Bandar Udara Raja Sisingamangaraja XII, Sumatera Utara (DTB)
18. Bandar Udara Douw Aturure Nabire, Papua (NBX)
19. Bandar Udara Frans Seda Maumere, Nusa Tenggara Timur (MOF)
(Rahmat Fiansyah)