Septi menjelaskan, adanya angin muson timur yang berhembus dari Benua Australia, hal ini membuat suhu udara di Gunung Bromo cukup dingin.
Bahkan di beberapa waktu suhu udara di TNBTS mencapai 5 derajat. Hal ini yang disebut membuat embun upas atau frost yang menyerupai salju muncul.
"Fenomena ini terjadi ketika suhu udara cukup dingin berkisar antara 5 - 9 derajat celcius, dan hanya dijumpai pada pagi hari, atau sebelum matahari terbit dengan sempurna. Embun upas akan menghilang saat matahari mulai meninggi," katanya.
Diprediksi fenomena embun upas ini akan kian mudah dijumpai, mengingat ini belum puncak dari musim kemarau. Sesuai prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) cuaca cenderung lebih dingin karena adanya penurunan suhu yang ekstrem.
"Puncak musim kemarau tahun 2024 di sebagian besar wilayah Indonesia terjadi di bulan Juli dan Agustus," katanya.