Marcos, yang menjadi pemimpin Asia Tenggara pertama yang bertemu Trump di masa jabatan keduanya, mengatakan kepada wartawan bahwa AS adalah "sekutu terkuat, terdekat, dan paling dapat diandalkan" bagi negaranya.
Trump juga menyebut bahwa kedua negara Pasifik ini akan bekerja sama secara militer, meski tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Wakil Menteri Luar Negeri Filipina, Raquel Solano, mengatakan pada pekan lalu, bahwa para pejabat perdagangan telah bekerja sama dengan mitra mereka di AS.
Marcos, yang tiba di Washington pada Minggu, bertemu dengan Menteri Pertahanan Pete Hegseth dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio.
Selama kunjungannya, dia juga akan bertemu dengan para pemimpin bisnis AS yang berinvestasi di Filipina.
Pejabat Filipina mengatakan Marcos berencana menekankan bahwa Manila harus menjadi lebih kuat secara ekonomi agar dapat berperan sebagai mitra yang benar-benar tangguh bagi AS di kawasan Asia Pasifik.
(NIA DEVIYANA)