Juru bicara itu juga mengatakan aliansi perlu berhati-hati dalam hal ini, dan Jepang harus "membuat panggilan yang tepat" untuk stabilitas dan pembangunan berkelanjutan di kawasan itu, serta menahan diri dari tindakan yang dapat "merusak rasa saling percaya antara negara-negara kawasan dan perdamaian dan stabilitas di kawasan."
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pada Mei, aliansi berencana membuka kantor di Tokyo. Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi kemudian membenarkan informasi tentang calon kantor NATO, mengatakan Tokyo sedang dalam pembicaraan untuk membukanya. Itu akan menjadi kantor penghubung NATO pertama di Asia.
Sebelumnya, lembaga semacam itu hanya dibuka di Georgia dan Ukraina. Selain Jepang, NATO juga mempertimbangkan Korea Selatan dan Australia sebagai mitra potensial di Indo-Pasifik, menurut Stoltenberg.
(DKH)