Sejarah Ernst & Young
Ernst & Young masuk dalam jajaran empat besar firma akuntan di dunia sebab besaran karyawan dan pendapatan selama setahun jumlahnya bersaing dengan tiga firma besar lainnya. Pada 2022, Ernst & Young tercatat memiliki 365.399 karyawan di seluruh dunia dan mencatatkan pendapatan senilai USD45,4 miliar.
Semua perusahaan akuntan The Big Four ini juga menyediakan jasa lain di samping audit, yakni jasa perpajakan, startegi dan management consulting, valuasi, market research, dan layanan legal lainnya. Standar yang diberlakukan EY pun sama tinggi dan ketat dengan tiga firma lainnya.
Pendirian Ernst & Young tidaklah dimulai dengan satu entitas, melainkan terbentuk dari beberapa proses merger antara firma-firma akuntan. Firma pertama yang menjadi awal pendiriannya adalah Harding & Pullein yang berdiri pada 1849 di Inggris.
Pada tahun yang sama, firma tersebut bergabung dengan akuntan yang membuka jasa audit, yakni Frederick Whinney, yang setahun kemudian menjadi partner atau mitra. Firma tersebut kemudian sempat berubah nama menjadi Whinney, Smith & Whinney.
Firma kedua yang menjadi pondasi pendirian EY adalah Ernst & Ernst yang didirikan oleh Alwin C. Ernst dan saudaranya Theodore Ernst pada 1903 di Ohio, Amerika Serikat. Firma ketiga yang juga menjadi pondasi EY adalah Arthur Young & Co. yang didirikan di Chicaho pada 1906 oleh seorang akuntan Skotlandia bernama Arthur Young.