IDXChannel - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, ada beberapa hal yang menjadi penyebab kondisi suhu udara terasa lebih panas beberapa hari belakangan.
Kepala Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan BMKG Ardhasena Sopaheluwakan menjelaskan, faktor utama disebabkan oleh gerak semu matahari yang melintas daerah ekuator pada bulan Maret dan September. Dampaknya 1-1,5 bulan setelah getak semu matahari itu biasanya temperatur naik 1-2 derajat, tergantung lokasinya.
"Khusus pada periode April-Mei ini, kami pun merasa efek yang kurang nyaman. Karena bulan ini bukan hanya panas yang berkontribusi tetapi kelembapan yang tinggi, itu yang akan kita merasa kurang nyaman," ujar Ardhasena dalam Market Review IDXChannel Kamis, (4/5/2023).
Sehingga, kata dia, yang lembab itu yang menyebabkan suhu udara menjadi lebih panas. Kondisi ini kerap terjadi pada peralihan musim atau pancaroba yang diprediksikan akan terjadi hingga akhir Mei sebelum masuk musim kemarau.