Niccol fokus pada perampingan bisnis melalui pemutusan hubungan kerja dan dengan meningkatkan pengalaman pelanggan di gerai-gerainya di AS.
Sejak mengambil alih kepemimpinan enam bulan lalu, saham Starbucks telah pulih lebih dari 22 persen. Bahkan sahamnya naik hampir 1,29 persen pada perdagangan Senin (24/2/2025).
"Kami akan terus merekrut untuk posisi-posisi prioritas yang sesuai dengan struktur dukungan kami yang baru dan menambah kemampuan dan kapasitas yang kami butuhkan," kata Niccol.
Menurut data 2024, Starbucks mempekerjakan sekitar 211.000 orang di Amerika Serikat dan sekitar 150.000 karyawan secara internasional.