“Banyak investor baru masuk pasar tanpa bekal yang cukup. Mereka melihat tren, ikut euforia, lalu kecewa ketika pasar bergerak tidak sesuai harapan. Di Stockwise, kami ingin memastikan bahwa setiap investor memiliki fondasi pengetahuan yang kuat sebelum membuat keputusan,” ujarnya.
Douglas menambahkan bahwa meningkatnya jumlah investor ritel perlu diimbangi dengan edukasi yang kredibel agar mereka tidak terjebak spekulasi.
“Kami percaya bahwa investor yang paham strategi akan mampu bertahan di pasar saham dalam kondisi apa pun,” katanya.
Sementara itu, Andry Hakim menjelaskan bagaimana strategi multibagger dapat diterapkan oleh investor ritel Indonesia. Menurutnya, multibagger bukan sekadar mencari saham murah, tetapi memahami kualitas fundamental perusahaan, kestabilan manajemen, serta prospek bisnis jangka panjang.
“Strategi multibagger menuntut disiplin, riset, dan kesabaran. Dengan memahami proses ini, investor dapat membangun portofolio yang lebih kokoh dan tidak mudah goyah oleh volatilitas jangka pendek,” kata Andry.