Menurutnya, taksi yang diterbangkan itu merupakan prototipe taksi terbang yang direncanakan. Saat ini pihaknya masih akan terus melakukan uji coba POC dan mengkaji kelayakan taksi tersebut. Rencana realisasi, taksi terbang akan dikomersilkan pada tahun 2030 dengan kapasitas 5 passenger, empat penumpang dan satu pilot.
"Tentu akan diuji lagi, rencana uji coba kedua akan dilakukan di IKN pada Agustus sambil menunggu Trem Otonom," katanya.
Sayangnya uji coba terbang ini tertutup untuk media massa. Acara seremonial uji terbang perdana ini hanya boleh disaksikan pihak OIKN, Hyundai, Airnav Bandara APT Pranoto, TNI AU dan Wakil Walikota Samarinda.
Seluruh undangan dilarang merekam video pada saat taksi terbang mulai dikemudikan dari jarak jauh. Sejumlah media massa yang diundang OIKN hanya boleh menunggu di luar dan tidak diizinkan mengambil gambar meski dari jauh.
Setelah uji coba selesai dan taksi terbang kembali ke hangar dan langsung ditutup tirai. Wartawan kemudian diperbolehkan masuk untuk sesi konferensi pers.
(Nur Ichsan Yuniarto)