Lebih lanjut Kang Emil mengatakan, lewat aplikasi anti-bullying, peserta didik dapat mengungkapkan perlakuan bullying yang diterimanya, termasuk berbagai permasalahan yang dihadapinya.
Baca Juga:
"Jadi nanti kalau ada anak-anak sekolah pernah merasa di-bully, bingung curhat ke guru enggak didengar, apalagi curhat ke teman. Jadi dapat lapor, sehingga kami bisa ambil tindakan. Jangan menunggu viral dulu ya," jelasnya.
"Inilah sebuah sistem negara hadir kepada anak sekolah di Jabar, sampai suatu hari tidak ada lagi peristiwa bullying-bullying yang meresahkan karena negara memfasilitasi laporan pengaduannya dengan sangat cepat melalui sistem di aplikasi," tandas Kang Emil.
(NDA)