“Aku udah janji mau kasih 4, satu di RSCM, satu di RS Hasan Sadikin (Bandung), satu lagi di Ngoerah (Bali). Kenapa tiga ini? Karena tiga itu yang pertama kali punya ide. Boleh lah kita hargai,” kata Budi.
Lebih lanjut, ia mengatakan hadirnya telerobotic surgery di Indonesia ini juga menandakan sebagai kemajuan teknologi yang melejit di industri kesehatan. Ia pun berharap bila ini semakin berkembang, Indonesia bisa banjir kedatangan pasien dari luar negeri yang sengaja berobat ke Tanah Air.
“Dan memang luar biasa lah perkembangan ini. Nanti orang-orang Malaysia sama Singapura datang ke sini (untuk berobat). Karena kita murah, cepat dan kualitasnya bagus,” ujarnya.
Sementara itu, Budi mengungkap teknologi ini sangat membantu dan diharapkan bisa digunakan lebih banyak rumah sakit. Ia berharap negosiasi untuk memperbanyak alat telerobotic surgery ini bisa dilakukan sebelum masa jabatannya di Menteri Kesehatan berakhir.
“Negonya mesti cepat sebelum Menkesnya ganti. Nanti gak ada yang approve. Harus cepat negonya, nanti aku cari uangnya,” kata Budi.