"Jadi aspek kesehatan sangat penting, karena kita ingin menciptakan generasi penerus bangsa menuju Indonesia Emas 2045 dengan anak-anak yang bergizi, sehingga kita bisa mewujudkan Indonesia Emas. Ini investasi sumber daya manusia, yang sangat strategis bagi negara dan bangsa," kata Budie Arie di Lanud Halim, Jakarta Timur, Senin (6/1/2025).
Di samping itu, Budi Arie menilai, melalui program makan bergizi gratis juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Bahkan, program ini dinilai mampu berkontribusi sebesar 0,89 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional per tahun.
Pertumbuhan kontribusi perekonomian ini dihitung dari konsumsi bahan baku makanan yang diserap dari para petani atau produsen lokal. Sehingga, diharapkan peningkatan aktivitas transaksi ini mampu menciptakan nilai tambah bagi masyarakat kelas bawah.
"Ini akan memberikan multiplier effect kepada masyarakat, karena yang bergerak lan ekonomi bawah, UMKM, petani akan semangat menanam. Nasi kan berasnya dari Indonesia, ayam pasti dari peternak kita, sayur pasti dari Indonesia," ujar dia.
"Juga ditegaskan Presiden jangan ada barang impor pada program makan bergizi gratis ini, supaya bisa menggerakkan ekonomi masyarakat. Kalau menurut diskusi, program makan bergizi gratis ini bisa mengungkit 0,89 persen pertumbuhan ekonomi nasional," kata Budi.
(Dhera Arizona)