“Meskipun belum dapat ditentukan proporsi dari kendaraan di jalan raya dan dari emisi off-road (misalnya: kendaraan logistik),” katanya.
Menurutnya, sumber utama non-kendaraan menyumbang 17 persen –46 persen, termasuk kontribusi dari sumber antropogenik seperti pembakaran terbuka, kegiatan konstruksi (non-pembakaran) dan debu jalan, juga sumber alam seperti tanah dan garam laut.
Di Indonesia, sektor transportasi menjadi salah satu penghasil emisi terbesar. Pada 2020 emisinya 280 juta ton CO2e. Bandingkan emisi antara kendaraan listrik dan kendaraan BBM.
“Hitungannya begini 1 liter BBM sama dengan 1,2 kWh listrik. Emisi karbon 1 liter BBM adalah 2,4 kg Co2e. Sementara, emisi karbon 1,2 kWh listrik adalah 1,3 kg Co2e,” jelas Ferdy.
Dia menyarankan, kendaraan listrik menjadi solusi untuk mengatasi polusi di Jakarta. Trend global yang mengarah ke mobil listrik ini sangat masuk akal, karena dunia sekarang sedang gencar berkampanye soal transisi energi.
“Dengan transisi energi, kendaraan listrik akan memiliki peran penting dalam mengurangi emisi dan lebih bersih,” ujar dia.
Menurutnya, kampanye penggunaan kendaraan listrik ini sebenarnya sudah dilakukan pemerintah di negeri maju, seperti Amerika Serikat, Eropa dan Cina yang mulai melakukan transisi energi.
“Negara-negara itu sudah mulai beralih dari energi tinggi karbon menuju energi bersih. Di sektor otomotif, mereka sudah mulai meninggalkan kendaraan berbasis fosil menuju kendaraan listrik yang ramah lingkungan. Sektor transportasi menjadi salah satu penghasil emisi besar, sehingga beralih ke kendaraan ramah lingkungan adalah solusi terbaik," tuturnya.
Jika menggunakan kendaraan listrik, kanjut Ferdy, sama dengan mengurangi hampir 50 persen emisi karbon. Dia memastikan, Jika masyarakat dan pemerintah tidak mengatasi persoalan itu, maka pada 2060 emisinya akan mencapai 860 Juta ton CO2e per tahun.
Karena itu, satu-satunya cara menurunkan emisi di sektor transportasi adalah dengan mendorong peralihan kendaraan BBM ke listrik.
“Ini merupakan komitmen untuk mengubah dari yang dulunya kotor, menjadi sangat bersih,” pungkas Ferdy.
(DKH)