Namun ia tidak merinci apakah yang ia maksud adalah kapal selam bertenaga nuklir atau bersenjata nuklir. Ketika ditanya oleh wartawan mengapa ia memerintahkan pergerakan kapal selam tersebut, Trump berkata: "Sebuah ancaman dilontarkan oleh mantan presiden Rusia dan kami akan melindungi rakyat kami," ujar dia.
Medvedev, yang dipinggirkan saat Vladimir Putin kembali menjadi presiden pada tahun 2012 juga merupakan penggemar berat X di mana tempat ia kerap mengunggah serangan agresif dan penuh teka-teki terhadap negara dan pemimpin Barat pada malam hari di Moskow.
Awal pekan ini, Medvedev menyerang Trump karena memperpendek tenggat waktu Rusia untuk mencapai perdamaian dengan Ukraina dari 50 hari menjadi hanya 10 hari. Ia mengatakan ia siap menjatuhkan sanksi dan hukuman finansial lainnya terhadap Rusia jika tidak mematuhinya.
"Trump sedang memainkan permainan ultimatum dengan Rusia: 50 hari atau 10 hari," tulis Medvedev dalam sebuah postingan.
Namun menurut Medvedev, Trump harus mengingat 2 hal: 1. Rusia bukanlah Israel atau bahkan Iran. 2. Setiap ultimatum baru merupakan ancaman dan langkah menuju perang. Bukan antara Rusia dan Ukraina, tetapi dengan negaranya sendiri.