Trump juga telah menyetujui dukungan AS bagi Korea Selatan untuk membangun kapal selam bertenaga nuklirnya sendiri.
Menurutnya langkah tersebut akan menggantikan kapal selam diesel milik Korea Selatan yang kuno dan jauh kurang lincah. Kapal selam tersebut akan dibangun di Philadelphia, Pennsylvania, tempat perusahaan Korea Selatan, Hanwha, mengelola galangan kapal.
Langkah dramatis ini akan memasukkan Seoul ke dalam kelompok kecil negara-negara yang memiliki kapal selam semacam itu, yaitu AS, China, Rusia, Inggris, Prancis, dan India.
Dalam pertemuan mereka pada hari Rabu, Lee mendesak Trump untuk merevisi perjanjian energi nuklir kedua negara agar Seoul memiliki fleksibilitas yang lebih besar dalam pemrosesan ulang bahan bakar nuklir bekas dan pengayaan uranium.
Pakta yang telah lama berlaku tersebut membatasi Seoul untuk memperkaya uranium hingga tingkat di bawah 20 persen, dan dilarang memproses ulang bahan bakar nuklir bekas tanpa persetujuan AS.