sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Turki Beli Minyak Non-Rusia Lebih Banyak usai Sanksi Barat Terbaru

News editor Kunthi Fahmar Sandy
03/11/2025 06:43 WIB
Turki merupakan pembeli utama minyak mentah Rusia bersama China dan India.
Turki Beli Minyak Non-Rusia Lebih Banyak usai Sanksi Barat Terbaru (FOTO:iNews Media Group)
Turki Beli Minyak Non-Rusia Lebih Banyak usai Sanksi Barat Terbaru (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Kilang-kilang minyak terbesar Turki membeli lebih banyak minyak non-Rusia sebagai respons terhadap sanksi Barat terbaru terhadap Rusia, kata dua narasumber yang memiliki pengetahuan langsung mengenai masalah ini dan beberapa sumber industri kepada Reuters.

Dilansir dari laman Reuters Senin (3/11/2025), Turki merupakan pembeli utama minyak mentah Rusia bersama China dan India. Kilang-kilang minyak Turki kini mengambil langkah serupa dengan yang dilakukan di India, sebuah tanda dampak dari upaya AS, Uni Eropa, dan Inggris untuk menekan penjualan minyak Rusia yang digunakan untuk mendanai perang di Ukraina.

Salah satu kilang minyak terbesar di Turki, SOCAR Turkey Aegean Refinery (STAR), yang dimiliki oleh perusahaan Azerbaijan SOCAR, baru-baru ini membeli empat kargo minyak mentah dari Irak, Kazakhstan, dan produsen non-Rusia lainnya untuk kedatangan bulan Desember, menurut sumber tersebut.

Ini setara dengan 77.000 hingga 129.000 barel per hari (bph) pasokan non-Rusia, tergantung ukuran kargo berdasarkan perhitungan Reuters, dan berarti SOCAR akan menggunakan lebih sedikit minyak mentah Rusia.

Minyak mentah Rusia hampir memenuhi seluruh asupan minyak mentah kilang STAR pada bulan Oktober dan September, yaitu sekitar 210.000 barel per hari, menurut data Kpler.

Salah satu dari empat kargo tersebut adalah kiriman KEBCO Kazakhstan, menurut dua sumber, dengan kualitas yang sama dengan minyak mentah Ural Rusia, tetapi bersumber dari Kazakhstan. Kilang STAR SOCAR hanya mengimpor satu kargo lain dari jenis Kazakhstan tahun ini, dan tidak ada lagi pada tahun 2024.

Kilang besar Turki lainnya, Tupras (TUPRS.IS), meningkatkan pembelian minyak mentah non-Rusia yang kualitasnya serupa dengan minyak mentah Ural Rusia, misalnya minyak mentah Irak, menurut dua sumber, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Langkah-langkah yang diambil oleh kilang-kilang Turki untuk meningkatkan pembelian minyak mentah non-Rusia akibat sanksi terbaru belum pernah dilaporkan sebelumnya.

Tupras, yang memiliki dua kilang besar di Turki, kemungkinan juga akan segera menghentikan impor minyak mentah Rusia di salah satu kilang tersebut agar dapat mempertahankan ekspor bahan bakar ke Eropa tanpa terkena sanksi Uni Eropa yang akan datang, ujar dua sumber. Perusahaan akan terus memproses minyak mentah Rusia di kilang lainnya, kata mereka.

Namun, SOCAR menolak berkomentar. Tupras tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Tupras telah mendiversifikasi pasokan minyak mentahnya tahun ini, membeli kargo pertamanya dari Brasil dan saat ini sedang menunggu untuk menerima kargo kedua minyak mentah Angola, kargo Mostarda yang akan tiba pada awal November.

Turki diperkirakan menerima 141.000 barel minyak mentah Irak pada bulan November, menurut Kpler, naik dari 99.000 barel minyak mentah pada bulan Oktober dan dibandingkan dengan rata-rata sekitar 80.000 barel minyak mentah tahun ini. Data bulan Desember belum tersedia.

(kunthi fahmar sandy)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement