Di sisi lain, para aktivis lingkungan menganggap penundaan ini merupakan kemunduran bagi agenda hijau UE. Menurut penelitian yang dilakukan Global Witness, banyak impor UE pada 2021-2022 yang terkait deforestasi, dengan dampaknya terhadap perubahan iklim mencapai lebih dari 120 juta metrik ton CO2.
Indonesia menjadi salah satu negara yang memprotes kebijakan anti-deforestasi UE. Bersama dengan produsen komoditas pertanian lainnya, Indonesia meminta peraturan itu dipertimbangkan kembali. (Wahyu Dwi Anggoro)