Penatua mengartikan bentuk malnutrisi yang paling berbahaya yaitu sebagai malnutrisi akut parah, yang mana bisa membuat anak lebih mungkin meninggal dunia, karena penyakit seperti kolera dan malaria. Oleh sebab itu, ia mengatakan ada 3,5 juta anak yang diproyeksikan menderita kekurangan gizi akut parah.
Lebih lanjut, kini UNICEF telah menyediakan makanan terapeutik yang siap pakai atau RUTF sebagai makanan penyelamat jiwa yang mengobati pemborosan parah pada anak-anak dibawah lima tahun ke Sudan. Bahkan penatua mengatakan ada setidaknya 500 persen dalam setahun dalam pembunuhan akibat kekerasan seksual dan perekrutan anak-anak untuk bertarung.
“Itu setara dengan jumlah anak yang mengerikan yang dibunuh, diperkosa atau direkrut. Dan angka-angka ini adalah puncak gunung es,” katanya sambil mengulangi kebutuhan mendesak untuk dilakukan gencatan senjata agar lebih banyak mendapat bantuan.
(SAN)