Peredaran pupuk palsu menjadi ancaman ketahanan pangan setelah temuan beras oplosan di pasaran. Sudaryono menegaskan kejahatan pemalsuan pupuk bukan hanya merugikan secara ekonomi, tapi juga menghancurkan harapan dan kerja keras petani.
Dia menyebut para pelaku sebagai penjahat kemanusiaan karena telah menipu kandungan nutrisi pupuk dan merusak masa tanam petani.
"Jika ribuan atau bahkan jutaan petani menjadi korban, kerugiannya bisa mencapai triliunan rupiah. Ini bukan semata angka, tapi ancaman nyata terhadap ketahanan pangan nasional," kata Sudaryono.
(NIA DEVIYANA)