Direktur proyek Nigar Shaji mengatakan, setelah Aditya-L1 mencapai tujuannya, itu tidak hanya akan menguntungkan India, tetapi juga komunitas ilmiah global. Aditya-L1 akan melakukan perjalanan beberapa kali mengelilingi Bumi sebelum diluncurkan menuju L1.
Dari posisi yang menguntungkan tersebut, ia akan dapat mengamati Matahari secara terus-menerus - bahkan ketika tersembunyi saat terjadi gerhana - dan melakukan penelitian ilmiah.
ISRO belum menyebut berapa biaya misi tersebut, namun laporan di media India menyebutkan biayanya mencapai USD46 juta.
ISRO menyatakan pengorbit tersebut membawa tujuh instrumen ilmiah yang akan mengamati dan mempelajari korona matahari (lapisan terluar); fotosfer (permukaan Matahari atau bagian yang kita lihat dari Bumi); dan kromosfer (lapisan plasma tipis yang terletak di antara fotosfer dan mahkota).
Studi ini akan membantu para ilmuwan memahami aktivitas matahari, seperti angin matahari dan jilatan api matahari, serta pengaruhnya terhadap bumi dan cuaca dekat ruang angkasa secara real time.