sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wacana Pertalite Diganti Bioethanol, Apindo Soroti Skema Pembagian Subsidi BBM

News editor Iqbal Dwi Purnama
06/05/2024 05:31 WIB
Apindo menyambut baik wacana pemerintah yang akan menghapus pertalite dan diganti untuk menggunakan bioethanol.
BBM Pertalite (MNC Media)
BBM Pertalite (MNC Media)

IDXChannel - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyambut baik wacana pemerintah yang akan menghapus pertalite dan diganti untuk menggunakan bioethanol.

Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani mengatakan, pihaknya memberikan tiga catatan khusus terkait wacana tersebut.

Menurutnya, penggunaan bioethanol memang punya emisi gas buang yang lebih bersih ketimbang penggunaan pertalite. Namun salah faktor yang penting yang harus menjadi pertimbangan adalah ketersediaan bahan baku untuk membuat ethanol itu sendiri. 

"Apindo menyambut baik wacana pemerintah untuk mengantikan pertalite dengan  bioethanol, seperti diketahui bioethanol mempunyai efisiensi yang lebih baik dan tentunya lebih baik untuk lingkungan," ujar Shinta saat dihubungi, Minggu (5/5/2024).

"Kami juga menyarankan studi yang komprehensif dan juga melihat keberhasilan negara-negara lain yang telah sukses menjalankan program bioethanol seperti Brazil," katanya. 

Catatan pertama terkait wacana penghapusan pertalite adalah masalah keamanan supply dan ketersediaan bahan baku."

"Apakah supply feedstock mencukupi kebutuhan demand kedepannya karena masih menjadi tantangan," sambung Shinta. 

Catatan kedua terkait wacana penghapusan pertalite adalah mengenai production costs yang lebih tinggi dapat membebankan masyarakat jika semua harga di bebankan ke konsumen.

Ketiga, masalah roadmap yang dilihat pengusaha masih belum jelas dan matang. Misalnya terkait skema pemberian subsidi bahan bakar, yang mana saat ini pertalite juga masih mendapatkan subsidi dari pemerintah. 

"Sepertinya roadmap implemetasinya dan kebijakan pendukung juga masih belum clear, berikut insentif dan kebijakan subsidi, harus dipastikan bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya," kata Shinta. 

"Mengingat peluang dari sektor Bioenergi harus di petakan secara jelas melibatkan semua stakeholders pendukung seperti petani, UMKM, pengusaha karena besarnya supply bioenergi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan," pungkasnya. 

(NIY)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement