sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wamendagri: Banyak Daerah Ingin Berantas Stunting Tapi 60 Persen Anggaran Dipakai Kunker

News editor Jonathan Simanjuntak
23/01/2025 22:14 WIB
Banyak daerah yang ingin berantas stunting tapi 60 persen anggaran dipakai kunjungan kerja atau perjalanan dinas.
Banyak daerah yang ingin berantas stunting tapi 60 persen anggaran dipakai kunjungan kerja atau perjalanan dinas.
Banyak daerah yang ingin berantas stunting tapi 60 persen anggaran dipakai kunjungan kerja atau perjalanan dinas.

IDXChannel - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagr) Bima Arya menyebut banyak daerah yang mempunyai keinginan untuk memberantas stunting.

Hanya saja menurutnya banyak pengelolaan anggaran di tiap daerah justru tidak didasarkan pada sifat yang penting. 

Bima Arya menyinggung penggunaan anggaran di sejumlah daerah yang justru 60 persen APBDnya  digunakan untuk kunjungan kerja dan perjalanan dinas

"Banyak daerah-daerah itu yang kegiatannya itu pemberantasan stunting, tapi 60 persen dari anggarannya itu untuk kunjungan kerja, untuk perjalanan dinas, itu enggak nyambung. Untuk pemberantasan kemiskinan (tapi) banyak seminar dan lain-lain," kata Bima Arya di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (23/1/2025). 

Bima Arya pun menyambut baik wacana efisiensi anggaran yang diserukan Presiden Prabowo Subianto pada tahun 2025 ini.

Hal ini, kata dia, diperlukan untuk mengoreksi anggaran-anggaran yang tidak penting. 

"Jadi kalau misalnya yang enggak nyambung tadi dikoreksi, maka akan lebih mudah dialokasikan untuk ke hal-hal yang sifatnya fokus langsung ke kebutuhan dasar," kata dia. 

Dia melanjutkan, Presiden Prabowo menginginkan agar penggunaan APBD di daerah juga mampu mengatasi masalah-masalah secara keseluruhan.

Dia lantas menyinggung pesan Prabowo soal efisiensi anggaran yang justru bisa digunakan untuk memperbaiki gedung-gedung sekolah. 

"Presiden misalnya bilang ini sekolah-sekolah SD itu harus benar dong bangunannya, jangan sampai ada dapur makanan gratis tapi kemudian sekolahnya enggak layak," katanya. 

"Nah itu kan bisa. Jangan bilang daerah enggak punya uang ketika alokasinya itu dibelanjakan untuk hal-hal yang tidak substantif," kata dia.

(Nur Ichsan Yuniarto)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement