Beberapa khawatir Hamas telah terjebak, dan Israel akan merebut kembali sanderanya hanya untuk melanjutkan perang. Yang lain percaya bahwa sebuah peluang bersejarah telah terbuka untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama dua tahun.
"Saya menyarankan kesabaran," kata Ibrahim Fares kepada BBC. "Jangan terbawa oleh optimisme. Akan ada putaran perundingan mengenai detailnya. Iblis selalu ada dalam detailnya. Lihatlah Lebanon, bahkan sekarang masih terdapat pengungsi dan serangan udara," ujar dia.
Mahmoud Daher mencatat di Facebook bahwa tanggapan Hamas tidak biasa karena lugasnya.
"Kali ini jawabannya adalah ya tanpa 'tetapi' yang biasa diucapkan segera setelahnya," kata dia.
"Ya untuk pembebasan tahanan dengan formula Trump, ya untuk mengakhiri perang dan penarikan pasukan, ya untuk menyerahkan kekuasaan kepada otoritas Palestina. Tetapi-tetapi itu baru muncul kemudian. Hamas bahkan mempermainkan ego Trump dengan memujinya," ujarnya.