Tetapi tidak semua orang yakin. Aktivis yang berbasis di Gaza dan kritikus Hamas kawakan, Khalil Abu Shammala, mengatakan keputusan itu demi kelangsungan hidup gerakan tersebut.
"Mereka akan menyebutnya kebijaksanaan atau mengutamakan rakyat. Namun kenyataannya, ini tentang Hamas yang tetap berkuasa. Saya bahkan ragu Hamas yang menulis pernyataan itu—itu terlalu cerdik," tuturnya.
Untuk saat ini, warga Palestina masih ragu-ragu sambil menunggu apakah kata-kata di atas kertas benar-benar cukup untuk mengakhiri perang.
(kunthi fahmar sandy)