“Sebenarnya tidak ada lagi rumah sakit yang berfungsi di wilayah utara,” kata Peeperkorn.
Contohnya saja rumah sakit Ahli Arab. Peeperkorn mengatakan bahwa rumah sakit tersebut mirip dengan rumah sakit yang memberikan perawatan sangat terbatas.
Di rumah sakit ini hanya ada 10 staf, semuanya dokter junior dan perawat. Mereka terus memberikan pertolongan pertama dasar, manajemen nyeri, dan perawatan luka dengan sumber daya terbatas.
“Sampai dua hari yang lalu, rumah sakit tersebut adalah satu-satunya rumah sakit, di mana orang yang terluka dapat dioperasi di Gaza utara dan rumah sakit tersebut kewalahan menangani pasien yang membutuhkan perawatan darurat,” tutur Peeperkorn.
“Tidak ada lagi ruang operasi karena kekurangan bahan bakar, listrik, pasokan medis dan petugas kesehatan, termasuk ahli bedah dan spesialis lainny," imbuhnya.