"Dua tahun lalu, kami mengendalikan mpox di Eropa berkat keterlibatan langsung dengan komunitas yang paling terdampak. Pada 2022, mpox menunjukkan kepada kita bahwa penyakit ini dapat menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Kita dapat, dan harus, mengatasi mpox bersama-sama – lintas wilayah dan benua," kata Kluge.
Baru-baru ini, WHO mendeklarasikan wabah mpox yang saat ini melanda Afrika sebagai kondisi darurat. Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tersebut mendorong negara-negara maju untuk membantu penanganan wabah mpox di Afrika.
Juru bicara WHO Tarik Jasarevic mengatakan pihaknya tidak merekomendasikan penggunaan masker ataupun vaksinasi massal. Penggunaan vaksin akan diproritaskan bagi kelompok paling berisiko di lokasi wabah.
Republik Demokratik Kongo dan Nigeria akan mulai melakukan vaksinasi mulai minggu depan. Pabrikan vaksin Denmark, Bavarian Nordic, akan mentransfer teknologinya ke pabrik-pabrik Afrika sehingga vaksin dapat dibuat secara lokal untuk meningkatkan pasokan dan mengurangi biaya. (Wahyu Dwi Anggoro)