sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Zohran Mamdani Terpilih Jadi Wali Kota New York, Bintang Baru Politik AS

News editor Wahyu Dwi Anggoro
05/11/2025 12:26 WIB
Setahun yang lalu, Zohran Mamdani masih belum dikenal secara politik. Kini, dia akan menjadi wali kota Muslim pertama di New York.
Zohran Mamdani Terpilih Jadi Wali Kota New York, Bintang Baru Politik AS. (Foto: X/ZohranKMamdani)
Zohran Mamdani Terpilih Jadi Wali Kota New York, Bintang Baru Politik AS. (Foto: X/ZohranKMamdani)

IDXChannel - Setahun yang lalu, Zohran Mamdani masih belum dikenal secara politik. Kini, dia akan menjadi wali kota Muslim pertama di New York.

Dilansir dari The Guardian pada Kamis (5/11/2025), politikus berusia 34 tahun ini menjadi inspirasi bagi kaum muda, khususnya pendukung Partai Demokrat di Amerika Serikat (AS).

Dengan kampanye di media sosial yang menarik perhatian, Mamdani memberikan cetak biru untuk berkampanye kepada kaum progresif secara daring.

Kontennya yang tajam dan kegigihannya dalam bertemu orang-orang – termasuk para pengkritiknya – menempatkan Mamdani dalam posisi yang sangat kontras dengan tokoh-tokoh lama yang penuh skandal.

Lahir dan besar di Kampala, Uganda, Mamdani pindah ke New York City bersama keluarganya pada usia tujuh tahun. 

Putra dari sutradara film dan profesor universitas, ia bersekolah di sekolah negeri di Bronx High School of Science. Ia memeroleh gelar sarjana dalam studi Afrika dari Bowdoin College pada 2014.

Ia menjadi warga negara AS pada 2018. Sebelum terjun ke dunia politik, Mamdani bekerja sebagai petugas sosial. Pada November 2020, ia terpilih menjadi anggota Parlemen Negara Bagian New York.

Ia bertemu seniman Suriah-Amerika, Rama Duwaji, melalui aplikasi kencan pada 2021. Keduanya menikah dalam upacara di balai kota awal tahun ini.

Selama kampanye, ia fokus pada harga sewa properti dan kualitas hidup masyarakat, perawatan anak dan bahan makanan, serta mendukung kebijakan-kebijakan seperti menaikkan pajak bagi orang-orang terkaya di New York City, menaikkan pajak perusahaan, dan membekukan tarif sewa apartemen. Ia juga mengusulkan layanan perawatan anak berkualitas, bus gratis, dan jaringan toko bahan makanan milik pemerintah.

Dalam menghadapi serangan politik yang dibumbui dengan Islamofobia dan rasisme, Mamdani berkampanye di berbagai komunitas dan menjangkau pemilih yang beragam. Advokasinya untuk hak-hak Gaza dan Palestina, serta kesediaannya untuk membela imigran menyentuh hati banyak warga.

Janji kampanye Mamdani yang seorang sosialis demokrat telah menjadikannya sasaran serangan Partai Republik. Para kritikusnya khawatir daya saing New York akan menurun jika ia menang dan menganggap gagasannya tidak realistis.

Namun, kebijakan-kebijakan tersebut mendapat sambutan hangat dari mayoritas warga New York dan memungkinkan Mamdani untuk memperluas basis pemilihnya secara dramatis, khususnya memberi energi bagi pemilih muda yang haus akan perubahan.

Presiden Donald Trump berulang kali menyerang Mamdani di media sosial, mengancam akan mengerahkan garda nasional,  menahan dana federal, dan bahkan mendeportasinya. (Wahyu Dwi Anggoro)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement