sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Akselerasi Inklusi Keuangan Syariah, Pemerintah Dorong Peningkatan Kualitas dan Taraf Hidup Masyarak

Syariah editor Tim IDXChannel
10/09/2022 14:54 WIB
Indonesia sebagai negara penduduk muslim terbesar di dunia, dimana 87,18% masyarakatnya muslim, memiliki potensi dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah
Akselerasi Inklusi Keuangan Syariah, Pemerintah Dorong Peningkatan Kualitas dan Taraf Hidup Masyarakat. (Foto: MNC Media)
Akselerasi Inklusi Keuangan Syariah, Pemerintah Dorong Peningkatan Kualitas dan Taraf Hidup Masyarakat. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, dimana 87,18% masyarakatnya beragama Islam, memiliki potensi dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Selain itu, Indonesia sebagai negara bahari, juga memiliki potensi pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan sektor perikanan dan kelautan.

Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 114 Tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Harian Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) memprioritaskan perluasan dan kemudahan akses layanan keuangan formal kepada seluruh masyarakat Indonesia yang mencakup pelaku usaha produktif, UMKM, petani, nelayan, santri, civitas pondok pesantren, serta masyarakat dan pelaku usaha sekitar pondok pesantren.

Mendukung hal tersebut, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Cq. Sekretariat DNKI bekerja sama dengan Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) dan Pondok Pesantren Al Maliki Kota Pekalongan menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Peningkatan Inklusi Keuangan Syariah sebagai bagian dari Festival Ekonomi dan Keuangan Syariah (FekSyar) Tahun 2022 di Kota Pekalongan, Kamis (8/09). Kegiatan tersebut mengintegrasikan sektor riil perikanan dan kelautan dengan keuangan syariah, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional melalui pemberdayaan santri, nelayan, dan UMKM.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement