Menurut Kang Emil, OPOP juga mendorong seluruh pondok pesantren (ponpes) untuk meningkatkan kualitas produk. Pasalnya, pasar produk ponpes kini tidak lagi hanya regional dan nasional, tetapi juga mulai go international, seperti ekspor jengkol dan produk fesyen dari peserta OPOP ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
"Kemarin kita sudah ekspor ke luar negeri. Kapan pesantren bisa ekspor? Alhamdulillah sekarang bisa, kita niatkan supaya mereka maju karena pada dasarnya, pesantren ini ada yang alumninya jadi kiai, kita doakan. Jadi konglomerat, jadi guru, jadi pemimpin, dasarnya adalah nyantri sesuai syariat Islam," tutur Kang Emil.
Sementara itu, pengasuh Ponpes Daarut Tauhid, Abdullah Gymnastiar atau yang biasa disapa Aa Gym menyambut baik program OPOP yang digagas Kang Emil. Dia juga menilai, Kang Emil memberikan bukti memandirikan pesantren dari segi ekonomi.
"Sangat bagus dan terbukti sangat bisa meningkatkan kualitas kemandirian. Bisa juga memperbanyak lapangan kerja dan mudah-mudahan pesantren makin mandiri," kata Aa Gym.
Aa Gym berharap, jumlah pesantren yang mengikuti program OPOP bisa terus meningkat. Apalagi, pembinaan dan fasilitas yang diberikan sangat menguntungkan dan jelas dalam mengembangkan potensi.