sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Berani Umrah Backpacker, Ketahui Empat Risiko Ini

Syariah editor Desi Angriani
03/11/2022 09:12 WIB
Calon jamaah umrah seringkali tergiur dengan konsep umrah backpacker, karena harganya yang jauh lebih murah.
Berani Umrah Backpacker, Ketahui Empat Risiko Ini (Foto: MNC Media)
Berani Umrah Backpacker, Ketahui Empat Risiko Ini (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Calon jamaah umrah seringkali tergiur dengan konsep umrah backpacker, karena harganya yang jauh lebih murah. Namun hal tersebut harus dibayar mahal dengan kesulitan atau risiko yang harus dihadapi selama melakukan ibadah di Haramain.

Dilansir dari Sindonews.com, Kamis (3/11/22), ada empat risiko yang biasanya dihadapi oleh jamaah umrah backpacker. Terutama bagi calon jamaah umrah yang baru pertama kali melakukan ibadah umrah.

"Setidaknya ada empat risiko yang dihadapi calon jamaah yang melakukan umrah backpacker," kata pengamat haji dan umrah Muhammad Hidir Andi Saka saat ditemui di kantornya, di kawasan perkantoran Icon Business Park BSD City,Tangerang Selatan, Banten, Kamis (3/11/22).

Hidir mengatakan, umrah backpacker akan menimbulkan berbagai masalah jika dilakukan oleh seseorang yang bukan ahlinya. Berikut beberapa risiko yang mungkin terjadi selama melakukan perjalanan umrah mandiri;

1. Masalah visa

Visa tidak mungkin dikeluarkan kecuali melalui visa provider. Selain masalah visa, para calon jamaah juga diharuskan menggunakan jasa travel untuk melakukan perjalanan ke Haramain.

"Sudah jelas visa provider itu adalah travel yang sudah terdaftar resmi di Pemerintah," ujarnya.

2. Barang bawaan

Bagi jamaah umrah yang tidak mengerti regulasi keimigrasian mengenai barang bawaan akan menyita waktu para calon jamaah di bandara.

“Kalau jamaah kehilangan barang di bandara, maka itu akan merugikan dia. Mengurus itu semua tidak sebentar. Belum lagi kalau jamaah tidak bisa berbahasa Arab atau Inggris," jelasnya.

3. Sakit

Jamaah umrah mandiri rentan terkena penyakit belum lagi anggaran yang minim saat berada di Tanah Suci. Mengingat cuaca di Arab Saudi berbeda dengan cuaca di Indonesia sehingga akan menguras fisik para jamaah umrah.

"Mereka tidak mau mengeluarkan uang untuk sewa hotel selama umrah. Ini tentu menyiksa, karena suhu udara di Tanah Suci sangat panas. Kalau menginap di hotel, maka setidaknya jamaah memiliki banyak waktu untuk istirahat secara baik," imbuhnya.

4. Penerbangan murah

Jamaah backpacker kebanyakan menggunakan penerbangan yang murah sehingga akan melakukan banyak transit yang akan menyita waktu dan energi para jamaah.

"Maksud hati menghemat biaya, namun pada akhirnya akan keluar biaya besar juga. Ketika transit di banyak negara pasti akan keluar biaya konsumsi yang juga tidak sedikit," tambahnya.

(DES/ Rita Hanifah)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement