sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Dirut BSI Sebut Perbankan Syariah RI Masih Tertinggal dari Malaysia

Syariah editor Aditya Pratama
23/04/2021 14:25 WIB
Indonesia merupakan penduduk muslim terbesar di dunia dan potensi industri halalnya sekitar Rp4.800 triliun.
Dirut BSI Sebut Perbankan Syariah RI Masih Tertinggal dari Malaysia (FOTO:MNC Media)
Dirut BSI Sebut Perbankan Syariah RI Masih Tertinggal dari Malaysia (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Hery Gunardi menyebut bahwa perkembangan perbankan syariah di Indonesia masih tertinggal dibanding negara lain. Dia mencontohkan, dengan negara tetangga Malaysia yang perbankan syariahnya sudah cukup bagus. 

Hery mengatakan, Indonesia merupakan penduduk muslim terbesar di dunia dan potensi industri halalnya sekitar Rp4.800 triliun. Namun, yang memulai industri keuangan syariah adalah negara tetangga yakni Malaysia. 

"Disana market share perbankan syariah itu hampir 30 persen terhadap total perbankan yang ada di negara itu, sementara di Indonesia masih di bawah 7 persen," ujar Hery secara virtual, Jumat (23/4/2021). 

Terkait mengapa Indonesia terlambat memulai perbankan syariah, dia menyebut secara sejarah Malaysia memulai perbankan syariah dijalankan secara intensif dari tahun 1960-an, sementara Indonesia baru dimulai tahun 1990-an ditandai dengan hadirnya Bank Muamalat. 

"Hadirnya Muamalat pun banyak sekali tantangannya sehingga maju-mundur, pasang-surut keuangan syariah dan perbankan syariah ini sehingga mengakibatkan sampai hari ini kita baru melek, bahwa kita baru sadar ingin menjadi pusat keuangan atau ekonomi syariah di dunia tapi kita startnya lama," kata dia. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement