Menjawab hal itu, Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menolak mentah-mentah usulan tersebut. Sebab, jarak kursi antar penumpang di dalam maskapai Garuda Indonesia sudah dirasa pas. Apalagi dalam hal ini penerbangan untuk ibadah haji yang memakan waktu perjalanan 9 jam.
Sehingga, katanya, jarak kursi saat ini juga agar memberikan kenyamanan bagi para penumpang.
"Jawaban saya enggak. Ini prinsip kita akan menyediakan tempat duduk yang pantas untuk penumpang. Jarak 30 cm atau 28 cm untuk perjalanan 9 jam menurut saya memberikan penyiksaan yang tidak patut," tutur dia.
Irfan mengaku memang ada juga maskapai yang menggunakan pesawat sejenis dengan Garuda Indonesia, namun pengaturan kursi penumpangnya ikut mengurangi jumlah toilet. Maskapai tersebut bisa 420 penumpang, sedangkan Garuda Indonesia maksimal 360 penumpang.
"Jarak itu penting dan toilet itu penting, jadi ini komitmen kami, pilihan kami. Jadi, kalau Bapak minta mendekatkan, mohon maaf bukan style kita," tegasnya.
Sebagai informasi, Panitia Kerja (Panja) Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Komisi VIII DPR RI bersama Kementerian Agama batal mengumumkan BPIH 2023 pada malam ini. Pembahasan akan dilanjutkan pada besok pagi, Rabu (15/2/2023).
(YNA)