IDXChannel - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Agama Nizar meminta Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) memperbaharui inovasi layanan haji.
Salah satunya dengan pembentukan petugas dalam Satuan Operasi (Satop) Arafah, Muzdalifah. dan Mina (Armuzna) yang dibentuk saat mereka masih berada di Indonesia.
Selain itu untuk penempatan kantor petugas haji, ia menyarankan agar didirikan di Mina Jadid, Arab Saudi agar mobilisasi petugas akan lebih mudah. Beberapa inovasi layanan haji ini disampaikannya pada Rapat Kerja Nasional Program Ditjen PHU yang berlangsung di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta beberapa waktu lalu.
"Satop Armuzna akan dibentuk di Indonesia sehingga dipersiapkan personil-personil yang akan bertugas di armuzna dengan tingkat crowdednya yang tinggi. Personil bisa shift 8 jam selama 3 hari,"kata Nizar dikutip dalam laman Kemenag, Senin,(21/3/2022).
Nizar mengakui bahwa Mina masih menjadi titik krusial pada puncak penyelenggaraan haji. Sehingga terjadi keterbatasan lahan di Mina yang menyebabkan banyak jemaah haji pulang ke hotelnya jika akomodasinya dekat dengan jamarat.
"Rata-rata orang yang tahu kondisi Mina sering tidak nyaman lebih baik mereka tinggal dihotel bagi jemaah yang dekat Jamarat," tuturnya.
Beberapa inovasi lainnya seperti konsumsi jemaah haji yang menggunakan makanan siap saji. "Untuk menghindari konsumsi basi dan keterlambatan makanan, lebih baik menggunakan makanan siap saji," kata dia.
Kedua adalah layanan akomodasi, ia mengakui sistem zonasi yang sudah diterapkan selama ini cukup berhasil, maka dari itu ia menginginkan ada perubahan dan perputaran daerah zonasi.
"Setiap 3 tahun perputarannya, misalnya biasanya daerah Misfalah diisi jemaah dari Jawa Barat, kedepaannya akan digantikan dengan daerah lainnya," kata dia.