IDXChannel - Jamaah haji asal Provinsi Jawa Barat (Jabar) yang meninggal di Tanah Suci melonjak tajam. Kenaikan jumlah kematian dibanding tahun sebelumnya mencapai enam kali lipat.
Berdasarkan catatan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jabar, diketahui 92 jamaah haji asal Jabar meninggal di Tanah Suci sejak awal pemberangkatan hingga Senin (17/5/2023).
Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kemenag Jabar, Boy Hari Novian mengakui adanya peningkatan jumlah jamaah haji yang meninggal dibanding tahun sebelumnya. Sebab, kuota Jabar pada pelaksanaan haji tahun ini mengalami penambahan.
"Bertambah, lebih dari tahun lalu. Wajar karena kuota normal lagi dan rata-rata lebih banyak lansia kan. Tahun lalu hanya 15 orang sekarang sudah 92," kata Boy, Senin (17/7/2023).
Boy menambahkan, jika dirinci sebanyak 69 jamaah haji yang meninggal berasal dari embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) dan 23 jamaah dari Kertajati (KJT).
"Untuk penyebab jamaah yang meninggal karena sakit. Sakit jantung (cardiovascular disease) dengan total 33 jamaah dan infeksi luas (septic shock) 26 jamaah," kata dia.
Boy menegaskan, pihaknya sudah melakukan pendampingan pada seluruh jamaah haji. Tim medis juga sudah bekerja maksimal untuk mendampingi para jamaah saat melangsungkan ibadah di Tanah Suci Mekah.
"Rata-rata usia jamaah yang meninggal dunia 61-70 tahun dan 71-80 tahun," kata dia.
Selain itu, Boy mengungkapkan, jamaah haji asal Majalengka, Suharja (70 tahun) yang hilang kabar dua pekan lebih sudah ditemukan dalam kondisi meninggal. Almarhum ditemukan di salah satu rumah sakit di Mina, Arab Saudi.