Sementara itu, Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler, Duta Besar Andi Rachmianto mengatakan pihaknya akan menerima masukan serta akan dikoordinasikan kepada pihak Kerajaan Arab Saudi untuk dievaluasi pembagian nusuk sebelum berangkat ke Tanah Suci.
"Keinginan kita selama mereka belum menerima agar tidak menyulitkan mereka di lapangan pada saat beribadah. Kita harapkan solusi dengan mencetak visa sambil menunggu kartunya, untuk bisa memasuki wilayah-wilayah terutama Masjidil Haram dan di Madinah, tentunya nanti pada saat kita mengikuti ibadah utamanya wukuf di Arafah," tuturnya.
(NIA)