Namun, bila ada jamaah haji yang bergejala, sambung dia, maka akan dilakukan pemeriksaan selanjutnya. “Kalau positif, dilanjutkan dengan PCR dan isolasi yang dilakukan oleh satgas pemerintah setempat. Kalau di Jakarta, isolasi di wisma atlet sekitar 5-7 hari sampai tidak berpotensi menularkan,” jelasnya.
Dr Syahril juga mengimbau bagi jamaah haji yang hendak bersilaturahmi, sebaiknya menunggu hingga masa karantina mandiri di rumah selesai. “Boleh (silaturahmi) setelah karantina mandiri di rumah. Tetapi, cipika-cipiki, pelukan, cium tangan, itu sebaiknya dihindari dulu,” sambungnya.
Jamaah haji juga perlu mengisi kartu kewaspadaan selama 21 hari ke depan. “Kalau kalau ada gejala yang harus dilaporkan, bukan penyakit yang diwaspadai seperti Covid saja, tetapi juga meningitis,” ujarnya.
(DES)