Saat puncak haji, kata Budi, KKHI juga akan mulai mencoba rompi penurun panas atau Carbon Cool. Rompi ini didesain khusus untuk jamaah yang mengalami heat stroke akibat udara yang cukup panas.
“Di Indonesia ini pernah diuji coba dan berhasil. Nanti akan kita coba apakah efektif untuk jamaah heat stroke,” ujarnya.
Tidak hanya itu, KKHI juga melakukan screaning khusus bagi jamaah dengan risiko tinggi. Mereka didata di kloter dan sektor.
"Jika risiko tinggi dengan komorbid, jamaah akan dijemput untuk dilakukan medical check up di KKHI. Sudah 500-an jamaah yang kita screaning,” ujarnya.
Jika medical check up menunjukkan jamaah tidak memungkinkan ikut Armuzna, maka KKHI akan mengusulkan agar yang bersangkutan ikut program safari wukuf.